pengecatan

Pengecatan adalah proses penerapan cat atau lapisan pelindung pada permukaan untuk tujuan perlindungan, dekorasi, atau identifikasi. Dalam bahasa Indonesia, kata pengecatan berasal dari akar kata cat dengan sufiks -kan yang menandakan tindakan atau proses.

Ruang lingkup pengecatan meliputi berbagai permukaan, seperti dinding interior dan eksterior, kayu, logam, beton, serta permukaan kendaraan dan peralatan industri. Dalam rumah tangga, pengecatan meningkatkan estetika dan daya tahan permukaan; dalam industri, cat berfungsi sebagai pelindung korosi, penanda zon, atau pelindung kimia.

Proses pengecatan biasanya terdiri atas persiapan permukaan (pembersihan, pengamplasan, penambalan retak), penerapan primer, aplikasi cat utama melalui kuas, rol, atau semprotan, dan lapisan finishing. untuk permukaan logam atau industri, pelapisan bubuk (powder coating) merupakan alternatif yang umum dengan proses elektrostatis.

Jenis cat meliputi cat berbasis air (akrilik, emulsi), cat berbasis minyak (alkid), enamel, lacquer, epoxy, dan polyurethane. Finishing bisa beragam, seperti matte, satin, atau glossy, tergantung produk dan kebutuhan.

Teknik pengecatan mencakup penggunaan kuas untuk detail, rol untuk area luas, dan semprotan dengan alat semprot (spray gun, HVLP atau airless). Pengaplikasian tipis dan merata serta waktu pengeringan antar lapisan merupakan faktor penting untuk hasil yang tahan lama.

Kepatuhan lingkungan dan keselamatan kerja menjadi bagian integral pengecatan. Cat mengandung senyawa organik volatil (VOC) yang berbahaya jika terhirup. Penggunaan perlindungan pernapasan, sarung tangan, ventilasi yang baik, serta penanganan dan pembuangan limbah sesuai regulasi setempat diperlukan.

Sejarah pengecatan mencakup perkembangan pigmen dan bahan pengikat sejak zaman kuno hingga era modern, ketika resin sintetis dan cat berbasis air menjadi umum. Perkembangan teknologi pengecatan terus berupaya meningkatkan daya tahan, pengurangan emisi VOC, dan kualitas finishing.