Home

Pelarut

Pelarut adalah zat yang dapat melarutkan zat lain (solut) untuk membentuk larutan. Umumnya pelarut adalah zat cair, meskipun ada konteks tertentu di mana pelarut bisa berupa gas atau padatan. Kemampuan melarutkan suatu zat bergantung pada interaksi molekuler antara pelarut dan solut, pola polaritas, serta kondisi seperti suhu dan tekanan.

Klasifikasi pelarut secara umum dibagi menjadi pelarut organik dan pelarut anorganik. Pelarut organik mencakup senyawa seperti

Penggunaan pelarut sangat luas, meliputi pembuatan larutan bahan kimia, pelarutan senyawa dalam sintesis kimia, produksi cat

Keamanan dan lingkungan menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan pelarut. Banyak pelarut organik mudah terbakar, toksik, atau

Etimologi kata ini berasal dari akar bahasa Indonesia yang berkaitan dengan larut, dengan prefiks pe- untuk

---

etanol,
metanol,
aseton,
eter
dietil,
toluene,
xilena,
dan
heksana.
Pelarut
anorganik
mencakup
air
sebagai
pelarut
universal
dan
beberapa
sistem
yang
menggabungkan
pelarut
lain
dalam
konteks
industri.
Karakteristik
utama
yang
dipertimbangkan
dalam
pemilihan
pelarut
antara
lain
polaritas
relatif,
kelarutan
target
zat,
titik
didih,
volatilitas,
viskositas,
toksisitas,
serta
biaya
dan
ketersediaan.
dan
pelapis,
tinta,
pembersih,
ekstraksi
bahan
alam,
serta
analisis
laboratorium.
Pemilihan
pelarut
yang
tepat
sangat
penting
untuk
efisiensi
reaksi,
keamanan
operasional,
dan
dampak
lingkungan.
berbahaya
bagi
lingkungan.
Praktik
yang
baik
meliputi
penggunaan
ventilasi
yang
memadai,
perlindungan
pribadi,
penyimpanan
sesuai
standar,
serta
pembuangan
limbah
dan
residu
secara
benar
sesuai
regulasi
yang
berlaku.
membentuk
kata
benda.