tabrakan

Tabrakan adalah peristiwa terjadinya kontak antara dua atau lebih benda karena gerak relatif mereka, yang sering disertai dengan gaya impuls singkat. Tabrakan dapat terjadi dalam berbagai konteks, dari kendaraan di jalan raya hingga tumbukan antariksa maupun interaksi partikel pada tingkat molekuler.

Nama tabrakan berasal dari kata tabrak yang berarti menabrak. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini dipakai untuk menggambarkan berbagai jenis benturan, termasuk tabrakan kendaraan, tabrakan antariksa, dan tabrakan molekuler atau antarpartikel dalam fisika dan kimia.

Secara fisika, tabrakan dibedakan menjadi tabrakan elastis, di mana energi kinetik sistem sebagian besar dipertahankan, dan tabrakan inelastis, di mana sebagian energi kinetik hilang sebagai panas, deformasi, atau energi lain. Hukum konservasi momentum umumnya berlaku pada tabrakan, sehingga jumlah momentum sebelum dan sesudah tabrakan tetap sama meskipun bentuk energi bisa berubah.

Penyebab tabrakan bervariasi, termasuk kecepatan relatif tinggi, jarak pandang yang buruk, cuaca buruk, kelalaian manusia, gangguan teknis, atau kerusakan infrastruktur. Dampaknya bisa bersifat fisik, seperti kerusakan benda, cedera atau kematian pada manusia, serta dampak ekonomi dan sosial yang luas. Dalam konteks ilmiah, tabrakan juga dipakai untuk mempelajari sifat materi, perubahan energi, dan hukum fisika yang mengatur interaksi antar objek.

Upaya pencegahan tabrakan meliputi penerapan aturan lalu lintas, desain jalan dan kendaraan yang lebih aman, penggunaan perlindungan seperti sabuk pengaman dan helm, serta teknologi keselamatan seperti sensor pengereman dan deteksi dini.