Home

konservasi

Konservasi adalah praktik menjaga, memelihara, dan mengelola sumber daya alam hayati, ekosistem, serta warisan budaya agar fungsi ekologis, keanekaragaman hayati, dan nilai budaya tersebut tetap terjaga bagi generasi sekarang dan mendatang. Konservasi mencakup dua bidang utama: konservasi hayati, yang berfokus pada perlindungan spesies, habitat, dan proses ekologi; serta konservasi budaya, yang meliputi pelestarian monument, artefak, bahasa, tradisi, dan praktik komunitas.

Pendekatan konservasi meliputi kebijakan publik, peraturan hukum, perencanaan penggunaan lahan, serta pembangunan kawasan lindung dan pengelolaan

Para pemangku kepentingan utama adalah pemerintah, komunitas lokal, suku/adat, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan ilmuwan. Keberhasilan

sumber
daya
alam
secara
berkelanjutan.
Konservasi
hayati
sering
melibatkan
pendekatan
in-situ,
yang
melindungi
organisme
di
habitat
alaminya,
dan
ex-situ,
seperti
kebun
raya,
bank
gen,
dan
fasilitas
penangkaran.
Konservasi
budaya
melibatkan
dokumentasi,
pemugaran,
pemanfaatan
berkelanjutan,
dan
pemberdayaan
komunitas
adat.
konservasi
bergantung
pada
kajian
ilmiah,
pendanaan,
penegakan
hukum,
dan
partisipasi
masyarakat.
Tantangan
utama
meliputi
hilangnya
habitat,
perubahan
iklim,
perburuan
liar,
polusi,
perdagangan
ilegal,
dan
konflik
penggunaan
lahan.
Konservasi
juga
menjadi
bagian
dari
upaya
pembangunan
berkelanjutan,
dengan
menyeimbangkan
kebutuhan
ekonomi,
sosial,
dan
lingkungan.