Rehidrasi

Rehidrasi adalah proses menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare, muntah, demam berat, keringat berlebih, atau paparan panas. Tujuannya memulihkan volume cairan tubuh dan keseimbangan elektrolit serta mencegah komplikasi seperti syok atau gangguan fungsi organ.

Metode utama adalah rehidrasi oral (ORT) dan rehidrasi intravena (IV). ORT menggunakan larutan rehidrasi oral yang mengandung air, natrium, kalium, bikarbonat atau sitrat, dan glukosa untuk membantu penyerapan natrium melalui transporter glukosa–natrium di usus. ORT biasanya efektif untuk dehidrasi ringan hingga sedang; IV rehidrasi dipakai untuk dehidrasi berat, gangguan kesadaran, tidak mampu minum, atau gagal menoleransi ORT.

Komposisi ORS dirancang agar cairan diserap lebih baik dan menggantikan kehilangan elektrolit. Umumnya larutan ini mencakup cairan, elektrolit utama, serta gula yang memfasilitasi penyerapan natrium. Banyak pedoman kesehatan memberikan formula standar atau alternatif buatan rumah yang mengikuti pedoman setempat.

Administrasi ORT melibatkan minum perlahan dalam jumlah kecil secara berkala, terutama pada anak-anak. Pada keadaan berat atau tidak responsif terhadap ORT, tenaga medis dapat memberikan cairan IV dengan perlunya pemantauan ketat.

Perhatian keamanan meliputi menghindari pemberian hanya air putih atau minuman manis tanpa elektrolit, karena dapat menyebabkan hiponatremia atau dehidrasi lanjut. Cairan berlebih juga berisiko pada pasien dengan gangguan jantung, ginjal, atau kondisi lain yang membatasi asupan cairan.

Rehidrasi juga merupakan bagian penting dalam perawatan penyakit menular, demam, olahraga berat, dan paparan panas. Penggunaan ORS yang tepat membantu mempercepat pemulihan, terutama pada anak-anak dan lansia.