Mikrotomografi

Mikrotomografi (atau microtomografi) adalah teknik pencitraan tiga dimensi non-destruktif yang digunakan untuk mempelajari objek berukuran kecil dengan resolusi tinggi. Pada mikro-CT, objek diposisikan pada meja pemindai dan diputar relatif terhadap sumber sinar-X dan detektor, sehingga dihasilkan rangkaian gambar radiografi 2D dari berbagai sudut. Data ini kemudian direkonstruksi menjadi volume voxel 3D menggunakan algoritma rekonstruksi tomografi, seperti back-projection berfilter atau metode iteratif. Karena menggunakan sinar-X, kontras antara jaringan atau material ditentukan oleh koefisien atenuasi masing-masing bahan; hal ini memungkinkan perbedaan antara struktur halus seperti pori, jaringan lunak, mineral, atau logam pada skala mikrometer.

Terdapat dua pendekatan utama: micro-CT berbasis laboratorium, yang menggunakan tabung sinar-X berfokus dan detektor pada kuanta cukup kecil untuk skala mikrometer, serta microtomografi sinar synchrotron yang menyediakan flux lebih tinggi dan resolusi lebih besar, namun dengan fasilitas yang lebih terpusat dan biaya lebih tinggi. Mikrotomografi bersifat non-destruktif, sehingga objek tidak perlu dipotong; oleh karena itu sangat berguna dalam ilmu material, paleontologi, biologi (termasuk anatomi hewan dan tumbuhan), geologi, serta penelitian kedokteran gigi dan industri untuk kualitas kontrol.

Kelebihan utama meliputi kemampuan memperoleh gambaran 3D internal tanpa persiapan destruktif, serta analisis kuantitatif seperti porositas, ukuran pori, densitas relatif, dan struktur internal lainnya. Namun demikian, teknisnya rentan terhadap artefak seperti beam hardening dan artefak cincin, serta gangguan gerak; ukuran objek dan batas kontras juga dapat membatasi aplikasi. Data hasilnya biasanya berupa set volume dalam format DICOM atau TIFF, siap untuk segmentasi dan analisis lebih lanjut.