Berbohong

Berbohong adalah tindakan menyampaikan pernyataan yang tidak benar dengan tujuan menipu atau menutupi kebenaran. Dalam bahasa Indonesia, berbohong adalah bentuk tindakan verbal; kata bohong merujuk pada kebohongan, sedangkan dusta biasanya lebih kuat atau formal. Awalan ber- menunjukkan pelaku, sehingga berbohong berarti melakukan kebohongan.

Konteks penggunaan berbohong luas, dari percakapan sehari-hari hingga kesaksian di pengadilan. Banyak budaya menilai berbohong sebagai tindakan tidak etis, tetapi ada variasi norma. Istilah terkait meliputi bohong putih (kebohongan yang dianggap tidak merugikan orang lain secara signifikan), serta bohong yang lebih serius, misalnya penyesatan terencana dan penghilangan fakta. Dusta sering dipakai untuk menyatakan kebohongan yang lebih berat.

Motif berbohong mencakup melindungi diri, menghindari konflik, memperoleh keuntungan, atau menjaga perasaan orang lain. Namun, kebohongan sering menimbulkan konsekuensi, seperti kehilangan kepercayaan, keretakan hubungan, atau kerugian reputasi. Secara psikologis, beberapa orang membenarkan atau mengurangi kebohongan melalui mekanisme pembenaran diri.

Secara hukum, bohong dapat memiliki implikasi serius jika berkaitan dengan pernyataan palsu di ranah publik, perjanjian, atau kesaksian (misalnya pernyataan palsu). Secara budaya, norma menilai berbohong sebagai hal yang umumnya negatif, meskipun dalam konteks menjaga keharmonisan sosial atau menjaga perasaan orang lain, praktik tidak jujur bisa dianggap dapat diterima.