Home

serologi

Serologi adalah cabang ilmu imunologi yang mempelajari respons imun yang terbit melalui serum darah, terutama antibodi dan antigen yang terdeteksi dalam serum, serta penggunaan tes berbasis serum untuk diagnosis, penelitian, dan pemantauan. Secara umum, serologi fokus pada interaksi antibodi–antigen dan apa arti hasil deteksi antibodi atau antigen dalam sampel pasien.

Metode utama dalam serologi mencakup tes imunologi yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, seperti ELISA (enzyme-linked immunosorbent

Aplikasi serologi sangat luas, antara lain untuk diagnosis infeksi menular (misalnya HIV, hepatitis B dan C,

Sejarah singkatnya terkait dengan penemuan antibodi dan antitoksin pada akhir abad ke-19 oleh peneliti seperti Emil

assay),
Western
blot,
immunofluorescence,
aglutinasi,
serta
berbagai
tes
precipitasi.
Tes
cepat
berbasis
imun,
seperti
lateral
flow,
juga
banyak
digunakan
untuk
skrining
atau
konfirmasi
di
fasilitas
perawatan
primer.
Sampel
yang
umum
dipakai
adalah
serum
darah
atau
plasma;
pada
beberapa
konteks,
cairan
lain
juga
dapat
dianalisis
untuk
deteksi
antibodi
atau
antigen
tertentu.
sifilis,
dengue),
penilaian
paparan
masa
lalu
dan
status
kekebalan
setelah
vaksinasi,
pemeriksaan
golongan
darah,
serta
deteksi
keadaan
autoimun
melalui
penanda
antibodi
tertentu.
Dalam
penelitian
veteriner,
keamanan
pangan,
dan
bidang
diagnostik
klinis
lainnya,
serologi
juga
memainkan
peran
penting.
von
Behring
dan
Shibasaburo
Kitasato,
yang
memberikan
landasan
metode
berbasis
serum.
Meskipun
kuat
sebagai
alat
diagnostik,
tes
serologi
memiliki
keterbatasan,
seperti
potensi
hasil
positif
palsu
karena
reaktivitas
silang,
atau
hasil
negatif
pada
fase
infeksi
ketika
antibodi
belum
terbentuk.
Interpretasi
hasil
serologi
perlu
mempertimbangkan
riwayat
klinis
dan
konteks
penyakit.