pertambangan

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan untuk menemukan, menilai, menambang, mengolah, dan mengelola sumber daya mineral di bumi. Kegiatan ini mencakup logam mulia dan logam industri, mineral nonlogam, batubara, minyak bumi, gas alam, serta batuan dan bahan galian lainnya. Pertambangan meliputi eksplorasi geologi, perizinan, konstruksi fasilitas tambang, operasional penambangan, pengolahan mineral, hingga pemulihan lingkungan pasca-tambang.

Metode penambangan beragam, bergantung pada sifat sumber daya dan lokasi. Metode utama meliputi penambangan terbuka (open pit), tambang bawah tanah, penambangan endapan aluvial (placer), dan teknik penambangan larutan untuk minyak dan gas. Pengolahan mineral meliputi pemisahan, konsentrasi, dan pemurnian sebelum produk akhir dapat dijual.

Siklus hidup pertambangan melibatkan eksplorasi, studi kelayakan, perizinan dan persetujuan lingkungan, pembangunan fasilitas, operasi tambang, hingga penutupan tambang dan reklamasi lahan. Regulasi umum mencakup standar keselamatan kerja, lingkungan, hak-hak masyarakat sekitar, serta rencana penutupan dan reklamasi untuk meminimalkan dampak jangka panjang.

Dampak pertambangan mencakup manfaat ekonomi—pekerjaan, pendapatan negara, pembangunan infrastruktur—serta risiko lingkungan dan sosial seperti polusi air, degradasi lahan, air limbah tailing, dan konflik lahan. Praktik pertambangan berkelanjutan mendorong pengurangan dampak, peningkatan efisiensi energi, pengelolaan air yang baik, serta konsultasi dengan komunitas dan pemangku kepentingan.

Secara regional, sektor pertambangan memainkan peran penting di banyak negara dengan sumber daya komoditas seperti batubara, nikel, timah, tembaga, dan minyak bumi. Perkembangan teknologi dan kebijakan lingkungan menjadi kunci untuk meningkatkan tata kelola, keselamatan, dan keberlanjutan industri ini.