Home

irigasi

Irigasi adalah proses penyediaan air secara terkontrol kepada tanaman pada lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan air yang tidak mencukupi dari curah hujan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produksi, menjaga kestabilan hasil panen, serta memungkinkan penanaman di daerah dengan ketersediaan air musiman atau terbatas.

Sistem irigasi dibedakan menurut cara distribusi airnya. Irigasi permukaan mengalirkan air melalui permukaan tanah dan menjaga

Sistem irigasi terdiri dari beberapa komponen utama, antara lain sumber air (waduk, sungai, sumur), saluran induk

Manfaat irigasi meliputi peningkatan hasil, stabilitas produksi, dan kemampuan bercocok tanam di wilayah dengan curah hujan

Secara sejarah, praktik irigasi telah ada sejak peradaban kuno, seperti Mesopotamia dan lembah sungai Indus, dan

kelembapan
tanah
melalui
aliran
lateral.
Irigasi
tetes
menyalurkan
air
secara
langsung
ke
zona
akar
melalui
pipa
atau
pipa
kecil
dengan
emitter.
Irigasi
sprinkler
menyemprotkan
air
dari
perangkat
yang
bergerak
atau
tetap
seperti
hujan
buatan.
Ada
pula
kelompok
sistem
mikro-irigasi
yang
mencakup
kombinasi
tetes
dan
sprinkler
untuk
efisiensi
air
yang
lebih
tinggi.
dan
sekunder,
saluran
distribusi,
serta
perangkat
kendali
seperti
pintu
air,
pompa,
dan
sistem
otomatis.
Efisiensi
pengairan
ditingkatkan
melalui
manajemen
aliran,
pemantauan
kebutuhan
air
tanaman,
dan
penggunaan
teknologi
seperti
irigasi
presisi.
tidak
terduga.
Namun,
tantangan
yang
dihadapi
termasuk
biaya
investasi
dan
pemeliharaan,
kebocoran,
masalah
salinisasi
atau
pendalaman
tanah,
serta
dampak
lingkungan
jika
air
kurang
dikelola
dengan
baik.
terus
berkembang
dengan
teknologi
modern.
Di
banyak
negara,
irigasi
dikelola
oleh
pemerintah,
lembaga
pertanian,
organisasi
petani,
maupun
sektor
swasta,
dengan
penerapan
teknologi
sensor
kelembapan
tanah
dan
kendali
otomatis
untuk
meningkatkan
efisiensi
penggunaan
air.