Home

fenomenologi

Fenomenologi adalah aliran filsafat yang menekankan bagaimana hal-hal muncul dalam kesadaran dan bagaimana pengalaman manusia membentuk realitas. Tujuan utamanya adalah mendeskripsikan struktur pengalaman secara deskriptif tanpa bergantung pada teori-teori penjelas terlebih dahulu. Metodologi utamanya meliputi epoché (penahanan penilaian terhadap asumsi) dan reduksi fenomenologis, untuk menyingkap bagaimana objek-objek pengalaman hadir bagi subjek.

Husserl, pendiri fenomenologi modern, menekankan konsep intentionalitas: setiap tindakan kesadaran mengarah pada sesuatu. Ia membedakan antara

Pengembangan selanjutnya melibatkan Martin Heidegger, yang menekankan hubungan manusia dengan dunia dalam eksistensi sehari-hari; Merleau-Ponty yang

Fenomenologi telah memengaruhi filsafat ilmu, epistemologi, psikologi, dan humaniora. Dalam praktiknya, fenomenologi deskriptif bertujuan membangun deskripsi

fenomena
yang
dialami
(noesis)
dan
konten
yang
dihasilkannya
(noema).
Melalui
analisis
deskriptif,
ia
berupaya
mengungkap
struktur
esensial
pengalaman,
misalnya
bagaimana
waktu,
ruang,
dan
subjektivitas
muncul.
menekankan
tubuh
sebagai
medium
persepsi;
serta
Jean-Paul
Sartre
dengan
variasi
eksistensialis
fenomenologis.
Pendekatan-pendekatan
ini
memperluas
fokus
dari
kesadaran
murni
ke
pengalaman
embodied
dan
ke
kontekstualitas
sosial.
pengalaman
yang
akurat
tanpa
teori
yang
menutupi.
Kritik
umum
mencakup
subjektivitas
ekstensif
dan
kesulitan
generalisasi,
namun
kontribusinya
tetap
penting
bagi
berbagai
tradisi
hermeneutik
dan
penelitian
kualitatif.