tinggalan

Tinggalan adalah kata benda dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada sesuatu yang ditinggalkan oleh orang atau oleh suatu masa. Secara luas, tinggalan mencakup peninggalan fisik seperti artefak, bangunan, situs sejarah, serta benda-benda sehari-hari yang menyimpan nilai sejarah. Secara lebih luas lagi, tinggalan juga meliputi warisan budaya tak benda, seperti tradisi, bahasa, pengetahuan, dan adat istiadat yang diturunkan antargenerasi.

Etimologi kata ini berasal dari kata dasar 'tinggal' yang berarti tetap berada; akhiran -an membentuk makna 'sesuatu yang ditinggalkan'. Dengan demikian, tinggalan mengacu pada hal-hal yang tetap ada setelah suatu masa atau kejadian, baik bersifat material maupun immaterial.

Penggunaan tinggalan mencakup berbagai konteks. Dalam arkeologi, sejarah, antropologi, dan pengelolaan warisan budaya, tinggalan merujuk pada benda atau situs yang menandai masa lampau. Dalam konteks keluarga atau hukum adat, tinggalan juga dapat berarti harta peninggalan atau warisan yang ditinggalkan seseorang setelah wafat.

Jenis-jenis tinggalan terbagi menjadi tinggalan material, seperti artefak, bangunan bersejarah, dan situs arkeologi, serta tinggalan budaya tak benda, seperti bahasa, musik, upacara, dan pengetahuan tradisional. Kedua kategori ini menjadi fokus utama upaya dokumentasi dan preservasi dalam studi budaya dan sejarah.

Pelestarian tinggalan memerlukan dokumentasi, konservasi, dan perlindungan melalui institusi seperti museum, arsip, serta program pelestarian situs. Penelitian, katalogisasi, dan edukasi publik membantu menjaga identitas budaya serta memanfaatkan nilai sejarah bagi generasi mendatang. Contoh tinggalan terkenal meliputi situs arkeologi, bangunan bersejarah, serta manuskrip kuno.