persediaan

Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual dalam kegiatan operasional atau untuk dipakai dalam proses produksi. Secara akuntansi, persediaan merupakan aset lancar yang diukur pada biaya perolehannya dan dicatat dalam laporan posisi keuangan.

Jenis persediaan meliputi bahan baku (untuk produksi), barang dalam proses (pekerjaan yang sedang berlangsung), barang jadi (produk siap jual), serta barang dalam perjalanan (inventaris yang sedang dalam pengiriman). Jenis-jenis ini mencerminkan peran persediaan dalam rantai pasokan mulai dari input produksi hingga produk akhir yang siap dijual.

Penilaian persediaan menggunakan metode biaya tertentu, seperti FIFO, LIFO, atau rata-rata tertimbang. Standar akuntansi Indonesia mengatur agar persediaan dicatat pada biaya perolehan atau nilai realisasi bersih jika lebih rendah (net realisable value). Biaya perolehan biasanya mencakup harga beli, biaya pengangkutan, asuransi, penyimpanan, dan biaya lain yang diperlukan untuk membawa persediaan ke lokasi dan keadaan saat ini.

Pengendalian persediaan meliputi pencatatan yang akurat, stock opname (pemeriksaan fisik), penetapan tanda, pembatasan akses, serta evaluasi usia barang untuk mengurangi risiko usang atau obsolescence. Perusahaan dapat melakukan penurunan nilai persediaan jika nilai realisasi bersih lebih rendah dari biaya penyimpanannya.

Pengaruh persediaan terhadap laporan keuangan signifikan: di neraca persediaan adalah aset lancar yang mempengaruhi likuiditas, sedangkan perubahan persediaan memengaruhi laba-rugi melalui cost of goods sold dan biaya produksi. Perputaran persediaan sering dipakai untuk menilai efisiensi operasional.