garansi

Garansi adalah janji dari produsen atau penjual bahwa suatu barang atau jasa akan berfungsi sesuai spesifikasi selama periode tertentu. Jika terjadi cacat produksi atau kerusakan material yang timbul selama masa garansi dan bukan akibat penyalahgunaan, pemegang garansi berhak mendapatkan perbaikan, penggantian komponen, atau penggantian barang, tergantung ketentuan garansi.

Jenis garansi yang umum ditemukan meliputi garansi produsen (resmi) dari pabrikan, garansi penjual (garansi toko), dan garansi distributor. Beberapa produk juga menawarkan garansi ekstended atau layanan purnajual tambahan dengan biaya tambahan. Durasi garansi bervariasi tergantung produk, negara, dan penjual, biasanya antara beberapa bulan hingga dua tahun atau lebih.

Cakupan garansi biasanya mencakup cacat produksi atau kerusakan material yang tidak disebabkan oleh kesalahan pemakaian, kecelakaan, atau pemakaian yang melampaui rekomendasi. Syarat klaim umum meliputi bukti pembelian, pemanfaatan melalui pusat layanan resmi, dan batasan pada bagian yang rusak. Klaim dapat berupa perbaikan, penggantian komponen, penggantian barang, pengembalian uang, atau potongan harga sesuai ketentuan.

Dalam kerangka hukum Indonesia, perlindungan konsumen diatur oleh undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999. Garansi merupakan bagian dari hak konsumen untuk memperoleh barang yang bebas cacat atau mendapatkan solusi yang layak jika terdapat ketidaksesuaian. Pelaku usaha wajib menjelaskan syarat, durasi, dan pengecualian garansi agar konsumen dapat mengklaim secara tepat.

Perbedaan praktik garansi dengan layanan purnajual berbayar atau asuransi perlu dipahami. Konsumen dianjurkan membaca syarat dan ketentuan garansi, termasuk apa yang tidak tercakup, agar klaim dapat diajukan secara tepat.