Home

fototropik

Fototropik adalah kemampuan dan respons organisme terhadap cahaya yang mempengaruhi arah pertumbuhan atau gerak. Pada tumbuhan, fototropisme adalah respons utama: batang dan tunas umumnya menunjukkan fototropisme positif dengan tumbuh ke arah sumber cahaya, sedangkan akar cenderung menunjukkan fototropisme negatif, tumbuh menjauhi cahaya. Fenomena ini membantu tumbuhan mengoptimalkan penyerapan cahaya untuk fotosintesis dan memanfaatkan lingkungan sekitar.

Mekanisme fototropik melibatkan reseptor cahaya biru bernama fototropin (PHOT1, PHOT2) yang mengaktifkan sinyal hormonal. Melalui pergerakan

Signifikansi fototropik terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis dengan mengarahkan daun dan tunas ke sumber

Sejarah singkatnya melibatkan eksperimen awal Charles Darwin dan putranya pada akhir abad ke-19, yang menunjukkan bahwa

hormon
auxin
ke
sisi
tumbuhan
yang
tidak
terkena
cahaya,
konsentrasi
auxin
lebih
tinggi
di
sisi
yang
gelap
menyebabkan
sel-sel
di
sisi
itu
tumbuh
lebih
panjang.
Perubahan
ukuran
sel
ini
menyebabkan
tunas
membengkok
ke
arah
cahaya.
Proses
ini
melibatkan
saluran
transportasi
hormon
seperti
protein
PIN
dan
aktivitas
pompa
H+-ATPase
yang
mengarahkan
pertumbuhan
sel.
cahaya
yang
optimal.
Fenomena
ini
telah
diamati
pada
berbagai
bagian
tumbuhan,
termasuk
tunas
muda
dan
coleoptile,
dan
juga
terlihat
pada
beberapa
organisme
lain
seperti
alga,
meskipun
mekanismenya
bisa
berbeda.
bagian
atas
tunas
diperlukan
untuk
respons
cahaya.
Eksperimen
lanjutan
oleh
Boysen-Jensen
memperkenalkan
gagasan
sinyal
kimia
sebagai
mediator,
sementara
F.
W.
Went
kemudian
memisahkan
agen
pertumbuhan
yang
dikenal
sebagai
auxin,
yang
menjadi
kunci
pada
pemahaman
fototropisme
modern.