Home

fortifikasi

Fortifikasi adalah proses penambahan nutrisi atau bahan lain ke dalam suatu produk untuk meningkatkan kualitas, fungsi, atau manfaatnya. Dalam konteks kesehatan publik, fortifikasi pangan adalah bentuk utama fortifikasi: penambahan mikronutrien pada makanan pokok untuk meningkatkan asupan gizi penduduk.

Fortifikasi pangan dapat bersifat wajib maupun sukarela. Contoh umum meliputi yodium pada garam, zat besi dan

Keberhasilan program bergantung pada cakupan konsumsi, bioavailabilitas nutrisi, serta pemantauan regulasi dan kualitas. Kelemahannya meliputi risiko

Selain arti nutrisi, istilah fortifikasi juga digunakan dalam konteks pertahanan historis: fortifikasi kota atau benteng merujuk

Secara kontekstual, fortifikasi dapat dibedakan dari enrichment: fortifikasi adalah penambahan nutrien yang bisa bersifat wajib maupun

asam
folat
pada
tepung
terigu,
vitamin
A
pada
minyak
goreng,
serta
vitamin
D
pada
susu.
Tujuannya
mengurangi
defisiensi
nutrisi
seperti
gangguan
yodium,
anemia,
cacat
tabung
saraf,
dan
kebutaan
malam.
asupan
berlebih
jika
sumber
lain
juga
tinggi
nutrien
terkait,
biaya
implementasi,
serta
respons
konsumen
dan
persepsi
rasa.
pada
rangkaian
elemen
arsitektur
seperti
tembok,
parit,
bastion,
dan
gerbang
yang
dirancang
untuk
melindungi
wilayah
dari
serangan.
Sistem
ini
berfungsi
sebagai
pertahanan
militer
dan
simbol
kekuasaan.
sukarela,
sedangkan
enrichment
adalah
bentuk
fortifikasi
untuk
menggantikan
nutrien
yang
hilang
selama
pengolahan
pangan
(misalnya
tepung
terproses).