Home

kerikil

Kerikil adalah material berbutir kecil hingga sedang yang terdiri dari batuan yang telah tererosi dan diendapkan. Dalam konteks konstruksi, kerikil mencakup butiran dengan ukuran lebih besar dari pasir namun lebih kecil dari batu besar, dan sering ditemukan dalam endapan sungai, pesisir, atau galian batu. Bentuk kerikil biasanya bulat karena abrasi air, meskipun kerikil industri bisa lebih tajam bila diproduksi secara mekanis.

Pembentukan kerikil terutama berasal dari pelapukan batuan induk dan pengangkutan oleh air. Proses abrasi di sungai

Kerikil banyak digunakan sebagai agregat dalam campuran beton dan aspal, lapisan dasar jalan, material drainase, serta

Penambangan dan penggalian kerikil dapat menimbulkan dampak lingkungan seperti gangguan habitat, debu, dan erosi. Praktik penambangan

atau
pesisir
menghasilkan
fragment
yang
berbeda
kekerasan
dan
warna
tergantung
jenis
batuan
asli
seperti
granit,
serpentin,
atau
batuan
beku.
Ukuran
kerikil
yang
umum
berkisar
dari
beberapa
milimeter
hingga
beberapa
sentimeter,
dan
sifatnya
dipengaruhi
oleh
kepadatan,
kekasaran
permukaan,
serta
kandungan
lempung
atau
pasir
halus
yang
mungkin
menempel.
elemen
lanskap
dan
dekoratif.
Kerikil
alam
biasanya
lebih
bulat,
sementara
material
kerikil
hasil
pemecahan
batu
cenderung
berujung
tajam
yang
meningkatkan
keterikatan
pada
campuran.
Pemilihan
jenis
kerikil
didasarkan
pada
kebutuhan
kekuatan
mekanik,
kestabilan
drainase,
dan
estetika.
yang
bertanggung
jawab,
penggunaan
sumber
lokal,
serta
daur
ulang
kerikil
dalam
proyek
konstruksi
bisa
mengurangi
dampak
tersebut.
Standar
mutu
dan
ukuran
kerikil
dikendalikan
oleh
spesifikasi
teknis
lokal
untuk
memastikan
kecocokan
dengan
aplikasi
konstruksi
dan
drainase.