Telepati

Telepati adalah kemampuan yang diklaim memungkinkan pertukaran informasi antara dua atau lebih individu tanpa menggunakan indera fisik yang biasa dipakai. Secara umum telepati merujuk pada komunikasi pikiran-ke-pikiran, misalnya ide, gambar, atau emosi, yang ditransmisikan langsung dari satu kepala ke kepala lainnya tanpa perantara sensorik. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, dengan tele berarti jauh dan patheia persepsi.

Sejarahnya luas dalam tradisi spiritual dan filsafat psikik. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, telepati menjadi fokus studi para peneliti parapsikologi, dan kemudian menjadi subjek eksperimen institusional melalui prosedur seperti Ganzfeld. Peneliti seperti J. B. Rhine dan rekan-rekannya mempublikasikan eksperimen yang melibatkan pengiriman informasi melalui telepati antar peserta. Namun metode dan replikasi hasilnya menjadi subjek kritik.

Status ilmiah modern: tidak ada konsensus bahwa telepati memiliki mekanisme yang dapat diverifikasi secara independen. Banyak ilmuwan menilai bahwa bukti yang ada tidak dapat direplikasikan secara konsisten dan sering terhambat oleh bias publikasi, desain eksperimen yang sensitif terhadap peluang, serta faktor-faktor psikologis dan sosial. Karena itu telepati secara umum dianggap sebagai fenomena yang belum terbukti secara empiris.

Telepasi juga menjadi elemen populer dalam budaya populer, fiksi ilmiah, dan budaya populer lainnya, di mana telepati dipakai sebagai alat dramatis untuk menggambarkan komunikasi tanpa kata. Artikel pada bidang ini sering membedakan telepati dari klaim clairvoyance atau psikokinesis, meskipun keduanya juga termasuk dalam bidang psi yang belum terverifikasi.