Berkecambah

Berkecambah adalah proses awal pertumbuhan biji atau benih tanaman yang menghasilkan tunas pertama. Kata ini berasal dari bahasa Indonesia dengan awalan ber- yang menunjukkan keadaan yang sedang berlangsung, serta kata kecambah yang merujuk pada tunas atau anak tumbuhan yang muncul dari biji. Secara umum, berkecambah berarti biji mulai menjadi tanaman muda melalui munculnya radikel (akar pertama) dan kemudian plumula (tunas daun).

Secara biologis, berkecambah dimulai ketika biji menyerap air (imbibisi), yang mengaktifkan reaksi metabolik di dalam biji. Selanjutnya enzim-enzim memecah cadangan pangan menjadi sumber energi bagi pertumbuhan. Radikel tumbuh ke arah bawah sebagai akar, sedangkan plumula tumbuh ke arah atas sebagai tunas. Proses ini dipengaruhi oleh hormon tanaman seperti gibberellin dan asam absisat, serta faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya. Banyak biji memiliki periode dormansi yang perlu diatasi melalui perlakuan tertentu seperti stratifikasi suhu atau perusakan kulit biji (scarification).

Faktor-faktor yang mempengaruhi berkecambah mencakup kelembapan yang cukup, suhu yang sesuai untuk jenis biji tertentu, ketersediaan oksigen, serta kualitas benih. Waktu berkecambah sangat bervariasi antar spesies; beberapa biji berkecambah dalam beberapa hari, sementara yang lain memerlukan beberapa minggu. Penanganan praktik mengenai kelembapan tanah, kedalaman penaburan, dan sanitasi benih berperan penting untuk memaksimalkan tingkat berkecambah dan kelangsungan pertumbuhan.

Kecambah banyak digunakan dalam pertanian dan hortikultura untuk pembenihan, serta dalam konsumsi manusia sebagai kecambah kacang hijau, alfalfa, dan varietas lain. Kegagalan berkecambah sering disebabkan oleh kekeringan, kejenuhan air, serangan patogen, atau benih yang tidak memiliki viabilitas.