manipulasi

Manipulasi adalah tindakan mengendalikan atau memengaruhi perilaku, kepercayaan, atau keputusan orang, melalui teknik yang dapat bersifat transparan maupun tersembunyi. Dalam konteks lain, manipulasi juga merujuk pada pengelolaan data, sumber daya, atau sistem untuk mendapatkan respons atau hasil tertentu.

Etimologi kata manipulasi berasal dari bahasa Inggris manipulation, lewat bahasa Belanda manipulatie, dan kemudian masuk ke bahasa Indonesia. Secara umum, penggunaan istilah ini mencakup upaya mempengaruhi orang atau sistem secara tidak langsung, seringkali melalui penyamaran, tekanan, atau penyajian informasi yang menyesatkan.

Bentuk-bentuk umum manipulasi meliputi manipulasi emosional, manipulasi informasi, manipulasi data, manipulasi pasar, dan manipulasi politik.

Contoh penerapan dapat ditemukan di berbagai bidang: politik untuk membingkai isu dan mengarahkan opini, media untuk distorsi fakta melalui seleksi data, hubungan pribadi melalui tekanan atau pemanfaatan kerentanan, serta organisasi dalam kendali proses kerja.

Secara etika, manipulasi dipandang problematis karena berpotensi melanggar otonomi, kejujuran, dan persetujuan bebas. Namun beberapa bentuk persuasi yang transparan, berlandaskan fakta, dan melibatkan persetujuan jelas bisa dianggap sah dalam konteks tertentu, seperti negosiasi atau persuasi beretika.

Deteksi dan pencegahan manipulasi meliputi peningkatan literasi informasi, verifikasi sumber, pemeriksaan data, transparansi metodologi, serta audit independen. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis membantu identifikasi upaya manipulatif dan memupuk keputusan yang lebih otonom.