Home

leher

Leher adalah bagian tubuh yang menghubungkan kepala dengan badan. Secara anatomi, leher berisi struktur penting yang memungkinkan gerak kepala, melindungi jalan napas dan kerongkongan, serta menampung pembuluh darah, saraf, dan kelenjar endokrin. Istilah leher umum digunakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu untuk merujuk pada daerah ini.

Anatomi leher meliputi tulang leher (tulang belakang servikal C1–C7), otot-otot utama seperti sternokleidomastoideus, trapezius, dan scalene,

Fungsi leher meliputi menopang dan menggerakkan kepala, melindungi jalur napas dan saluran pencernaan, serta menyediakan akses

Masalah umum pada leher meliputi nyeri leher akibat postur buruk atau cedera otot, whiplash, arthritis servikal,

serta
jaringan
ikat
yang
membentuk
fascia.
Pembuluh
darah
utama
yang
melewati
leher
adalah
arteri
karotid
umum
dan
vena
jugular,
sedangkan
jaringan
saraf
mencakup
plexus
servikal
serta
nervus
vagus.
Saluran
napas
bagian
atas,
yaitu
laring
dan
trakea,
serta
saluran
pencernaan
bagian
atas,
yaitu
esofagus,
juga
terletak
di
wilayah
leher.
Kelenjar
tiroid
dan
paratiroid
berada
di
bagian
anterior
leher,
dan
jaringan
limfoid
serta
kelenjar
getah
bening
mendukung
sistem
kekebalan
di
wilayah
ini.
bagi
aliran
darah
dan
saraf
menuju
kepala.
Peran
endokrin
terasa
melalui
kelenjar
tiroid
yang
memproduksi
hormon.
Leher
juga
berperan
dalam
fonasi
melalui
laring
yang
terletak
di
bagian
anteriornya.
herniasi
disk
servikal,
dan
radikulopati
servikal.
Pembesaran
kelenjar
tiroid,
limfadenopati,
infeksi,
dan
trauma
juga
dapat
mempengaruhi
leher.
Penilaian
meliputi
pemeriksaan
fisik
dan
imaging
(misalnya
X-ray
atau
MRI).
Perawatan
bervariasi
mulai
dari
terapi
fisik
dan
pereda
nyeri
hingga
tindakan
bedah
fan
факт
kondisi
tertentu.
Pencegahan
meliputi
perbaikan
postur,
latihan
leher
teratur,
dan
higiene
tidur
yang
baik.
Jika
nyeri
leher
berlangsung
lama
atau
disertai
gejala
seperti
kesemutan,
kelemahan,
atau
pembengkakan
mencurigakan,
sebaiknya
konsultasikan
dengan
tenaga
medis.