Home

kontekstualisme

Kontekstualisme adalah aliran pemikiran yang menekankan peran konteks dalam memahami makna, pengetahuan, dan penilaian. Istilah ini dipakai di berbagai bidang ilmu, terutama epistemologi, semantik, dan kajian budaya. Secara umum, pandangan ini menolak gagasan bahwa arti atau kebenaran suatu pernyataan bersifat tetap terlepas dari situasi komunikasi atau lingkungan sosial.

Dalam epistemologi, konteksualisme pengetahuan berargumen bahwa ukuran kebenaran klaim mengetahui bergantung pada konteks penggunaan bahasa—standar bukti,

Dalam semantik, konteksualisme makna menyatakan bahwa makna kata atau kalimat bergantung pada konteks linguistik dan situasi

Penerapan lain meliputi etika kontekstual, hukum kontekstual, dan kajian budaya, di mana apa yang dianggap benar,

Kritik utama meliputi potensi relativisme, tantangan terhadap adanya standar objektif, serta pertanyaan tentang bagaimana konteks diukur

Lihat juga: relativisme konteks, pragmatisme, hermeneutika.

tujuan,
dan
ekspektasi
pembicara
dapat
berubah
antara
konteks
biasa,
skeptis,
atau
ilmiah.
Tokoh
penting
yang
dikaitkan
dengan
pengembangan
gagasan
ini
adalah
Keith
DeRose.
Dengan
demikian,
sebuah
klaim
seperti
“Saya
tahu
bahwa…’’
bisa
benar
dalam
konteks
sehari-hari
namun
memerlukan
standar
yang
berbeda
dalam
konteks
skeptik.
komunikasi,
sehingga
arti
sebuah
ujaran
bisa
berbeda
menurut
siapa
yang
berkata,
kepada
siapa,
dan
berlangsung
di
mana.
Hal
ini
menekankan
bahwa
interpretasi
makna
tidak
tetap,
melainkan
bergantung
pada
konteks
penggunaan
bahasa.
adil,
atau
pantas
sering
dipengaruhi
oleh
konteks
sosial,
historis,
dan
budaya.
dan
diverifikasi.
Sejarahnya
berkembang
pesat
sejak
akhir
abad
ke-20,
dengan
berbagai
variasi
dan
fokus
di
bidang
epistemologi,
linguistik,
dan
teori
budaya.