Strangulasi

Strangulasi adalah tindakan atau keadaan terhimpitnya leher secara eksternal yang dapat menghambat aliran udara dan/atau aliran darah, sehingga berpotensi menyebabkan hipoksia, kehilangan kesadaran, dan kematian. Istilah ini dipakai dalam konteks klinis, forensik, dan hukum untuk menggambarkan keadaan tekanan pada leher yang mengakibatkan gangguan pernapasan atau sirkulasi.

Jenis utama strangulasi meliputi: 1) strangulasi manual, yaitu tekanan langsung dengan tangan atau lengan di leher; 2) strangulasi dengan pengikat (ligatur), menggunakan tali, kabel, atau sabuk; 3) gantung, yaitu tekanan pada leher akibat beban badan yang tergantung dengan alat pengikat. Perbedaan mekanisme ini berpengaruh pada pola cedera dan prognosis.

Mekanisme patologis utama adalah kompresi eksternal terhadap saluran napas dan/atau pembuluh darah di leher. Tekanan pada arteri karotid berpotensi mengurangi aliran darah ke otak, sedangkan tekanan pada vena jugularis dapat menyebabkan stasis darah dan peningkatan tekanan di wajah serta kepala. Kompresi saluran napas dapat menyebabkan asfiksi, terutama jika aliran udara terhambat secara signifikan.

Tanda dan temuan forensik bervariasi. Pada korban hidup, gejala meliputi pusing, kehilangan kesadaran, atau sesak napas. Pada otopsi, tanda-tanda seperti memar leher, edema, petechiae konjungtiva, atau kerusakan pada struktur leher kadang ditemukan, meskipun tidak selalu muncul.

Kasus strangulasi sering terkait kekerasan, termasuk kekerasan domestik, serta kecelakaan. Pencegahan melibatkan perlindungan terhadap korban, edukasi mengenai bahaya tekanan leher, dan penegakan hukum yang tepat. Penanganan di fasilitas kesehatan fokus pada resusitasi jika masih hidup dan dokumentasi forensik yang akurat.