Antimikrobiyal

Antimikrobiyal adalah agen yang membunuh mikroorganisme atau menghambat pertumbuhannya. Istilah ini mencakup berbagai kelas, termasuk antibiotik untuk bakteri, antifungal untuk jamur, antiviral untuk virus, dan antiparasit untuk parasit. Agen antimikroba dapat bersifat alami, sintetis, atau semi-sintetis, dan banyak digunakan dalam perawatan klinis, kesehatan hewan, industri makanan, serta sanitasi publik.

Mekanisme kerja antimikrobiyal bervariasi: beberapa mengganggu pembentukan dinding sel atau membran sel, yang lain menghambat sintesis protein, sintesis asam nukleat, atau jalur metabolik esensial. Contoh umum meliputi beta-laktam (dinding sel), tetrasiklin dan makrolida (protein), fluoroquinolon (asam nukleat), dan sulfonamid (metabolik). Spektrum kerja juga berbeda; ada agen spektrum luas yang efektif terhadap banyak jenis mikroorganisme, serta agen sempit yang lebih terarah.

Penggunaan antimikrobiyal harus didasarkan pada kebutuhan medis dan pedoman kepatuhan. Penggunaan berlebihan atau tidak tepat berkontribusi terhadap resistensi antimikroba, yaitu kemampuan mikroorganisme untuk bertahan terhadap agen yang tadinya efektif. Upaya stewardship, edukasi pasien, dan vaksinasi merupakan bagian penting untuk membatasi AMR (antimikroba resistance).

Keamanan menjadi pertimbangan penting, karena antimikrobiyal dapat menimbulkan efek samping, reaksi alergi, toksisitas organ tertentu, dan interaksi obat. Risiko lebih tinggi pada penggunaan jangka panjang atau pada populasi rentan. Secara sejarah, penemuan penisilin pada 1928 dan perkembangan antibiotik berikutnya secara signifikan mengubah perawatan infeksi, meskipun saat ini ancaman resistensi antimikroba meningkat secara global.