sekuler

Sekuler adalah kata sifat dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada hal-hal duniawi atau non-religius, serta pada pandangan, sistem, atau kebijakan yang menempatkan urusan negara dan urusan agama sebagai bidang yang terpisah. Secara umum, sekuler mengedepankan netralitas terhadap agama di ruang publik, serta hak kebebasan beragama bagi semua warga.

Secara etimologis, sekuler berasal dari istilah yang dipakai untuk menerjemahkan konsep secular dalam bahasa lain, dan dalam bahasa Indonesia sering dibandingkan dengan sakral, yang berarti terkait dengan hal-hal suci atau keagamaan. Perbedaan tipikalnya adalah sekuler menekankan duniawi dan netralitas negara terhadap agama, sedangkan sakral menekankan dimensi religius atau kebaktian.

Implikasi praktis sekuler antara lain pemisahan antara institusi negara dan institusi keagamaan, pendidikan umum yang bebas dari kepentingan ajaran agama tertentu, serta hukum yang berlandaskan prinsip universal dan hak asasi manusia. Namun tingkat sekuleritas sebuah negara dapat bervariasi, mulai dari posisi yang sangat menekankan pemisahan hingga negara yang menjaga hubungan budaya dengan agama sambil tetap menjamin hak kebebasan beragama.

Dalam diskursus modern, sekuler sering diperdebatkan: pendukungnya berargumen bahwa sekularisme menjaga pluralitas, kesetaraan hak, dan kebebasan beragama; penentangnya berpendapat bahwa sekulerisme bisa mengurangi pengaruh nilai-nilai religius dalam kehidupan publik. Banyak negara mengakui sekulerisme sebagai pilihan konstitusional dengan variasi implementasi, termasuk pemisahan formal antara negara dan agama maupun pengakuan atas peran agama dalam identitas nasional.