Home

operasionalisasi

Operasionalisasi adalah proses merubah konsep teoretis menjadi variabel yang dapat diukur secara empiris. Dalam operasionalisasi, konstruk abstrak seperti kekuasaan, kepuasan kerja, atau motivasi diterjemahkan menjadi definisi operasional, indikator, dan instrumen pengukuran yang dapat diuji melalui data.

Tujuan utamanya adalah memungkinkan penilaian empiris, validitas hasil, serta kemampuan replikasi studi. Komponen utama meliputi konstruk

Langkah umum meliputi: merumuskan konsep secara teoretis; menetapkan definisi operasional; mengidentifikasi indikator yang representatif; memilih atau

Contoh sederhana: kepuasan kerja bisa dioperasionalisasikan sebagai skor rata-rata jawaban terhadap sejumlah pernyataan kerja pada skala

Operasionalisasi penting di bidang penelitian sosial, manajemen sumber daya manusia, kebijakan publik, dan evaluasi program. Ia

Tantangan termasuk ambiguitas definisi, masalah validitas ekologi, bias pengukuran, serta perbedaan antara variabel laten dengan indikatornya.

teoretis,
definisi
operasional,
variabel
terukur,
indikator,
dan
instrumen
pengukuran
(kuesioner,
observasi,
tes).
merancang
instrumen;
menguji
reliabilitas
dan
validitas;
mengumpulkan
serta
menganalisis
data.
Likert
1–5;
stres
kerja
bisa
diukur
melalui
indikator
seperti
frekuensi
gangguan
tidur,
tingkat
kelelahan,
dan
jawaban
kuesioner
terkait
beban
kerja.
memungkinkan
peneliti
mengukur
konstruk
abstrak
secara
konsisten,
meski
bergantung
pada
teori,
konteks,
dan
alat
ukur
yang
dipilih.
Praktik
yang
baik
meliputi
uji
reliabilitas,
validitas
konstruk,
dan
transparansi
definisi
operasional
untuk
memudahkan
replikasi.