membuntuti

Membuntuti adalah kata kerja transitif dalam bahasa Indonesia yang berarti mengikuti seseorang secara berkelanjutan dan biasanya secara diam-diam, dengan tujuan mengamati, memantau, atau mengekor tanpa diketahui.

Etymologi dari kata ini berasal dari buntut yang berarti ekor. Dengan awalan me- dan akhiran -i, buntut direka menjadi membuntuti untuk membentuk verba transitif yang menunjukkan tindakan mengikuti secara tersembunyi atau terus-menerus terhadap orang lain.

Penggunaan kata ini cenderung memiliki konotasi negatif karena terkait dengan perilaku menguntit atau stalking. Maknanya sering dipakai dalam konteks siasat, investigasi, atau tindakan yang tidak disetujui secara publik. Sinonim yang sering dipertukarkan secara nuansa adalah menguntit atau mengikuti, sementara mengintai lebih menekankan unsur pengamatan jarak dekat atau sembunyi-sembunyi.

Contoh kalimat: Polisi membuntuti tersangka sepanjang malam untuk mengumpulkan bukti. Seorang wartawan dituduh membuntuti narasumbernya, meskipun tuduhan tersebut bisa menimbulkan masalah etika dan hukum.

Dari sisi hukum dan etika, membuntuti orang tanpa persetujuan atau alasan yang sah dapat melanggar privasi dan keselamatan pribadi. Perilaku seperti ini bisa dianggap sebagai bentuk gangguan atau stalking dan dapat berujung pada tindakan hukum di banyak yurisdiksi jika berlanjut.

Hubungan dengan kata serupa: menguntit, mengikuti, dan mengintai merepresentasikan nuansa yang berbeda dalam tindakan serupa, dengan fokus pada intensitas, jarak, dan tujuan pengamatan.

Lihat juga: stalking, mengikuti, mengintai.