kolorektum

Kolorektum adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan yang meliputi kolon dan rektum. Fungsi utamanya adalah menyerap air dan elektrolit serta membentuk tinja untuk defekasi. Bagian kolon terbagi menjadi ascending, transverse, descending, dan sigmoid, sedangkan rektum terletak di panggul dan berakhir pada anus.

Anatomi kolorektum mencakup suplai darah melalui arteri mesenterika superior dan inferior, dengan drainase vena ke sistem portal. Sistem limfa regional mengikuti pembuluh darah menuju kelenjar getah bening di sekitar usus. Innervasi dilakukan melalui serabut parasimpatis dan simpatik; parasimpatis utama berasal dari nervus vagus untuk bagian kolon proximal hingga flexura splenica, sedangkan bagian distal hingga rektum menerima innervasi dari sakral S2–S4 melalui nervi pelvis.

Patologi utama kolorektum meliputi kanker kolorektal, polip adenomatous yang berpotensi menjadi kanker, serta penyakit inflamasi usus seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn. Divertikulosis dan hemoroid juga umum terjadi pada populasi usia tertentu. Deteksi dini melalui program skrining kolorektal sangat penting.

Diagnosis standar emas untuk kanker kolorektal adalah kolonoskopi dengan biopsi. Pemeriksaan lain meliputi sigmoidoskopi, tes darah samar (FOBT), dan pencitraan seperti CT kolonografi. Penilaian stadium kanker menggunakan sistem TNM membantu menentukan rencana pengobatan.

Pengobatan kanker kolorektal bergantung pada stadium dan lokasi tumor, sering mencakup operasi reseksi kolorektal dengan atau tanpa diseksi kelenjar getah bening, serta kemoterapi (misalnya regimen FOLFOX/CAPOX) dan terapi target. Radioterapi dosisnya disesuaikan, terutama untuk kanker rektum. Pencegahan melibatkan pola hidup sehat, konsumsi serat tinggi, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, dan aktivitas fisik teratur.