internasionalisme

internasionalisme adalah pandangan politik dan sosial yang menekankan pentingnya kerja sama, solidaritas, dan hubungan saling menguntungkan antar negara, bangsa, dan warga dunia untuk mencapai tujuan bersama di bidang perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi manusia, lingkungan, dan keadilan ekonomi.

Sejarahnya berakar pada pencerahan, liberalisme, dan gerakan buruh abad ke-19. Variasi utama meliputi liberal internasionalisme yang menekankan perdamaian melalui lembaga internasional dan perdagangan bebas; internasionalisme sosialis yang menekankan persamaan sosial dan anti-kolonialisme; feminisme internasional yang fokus pada hak-hak perempuan di tingkat global; dan kosmopolitanisme yang menilai kemanusiaan sebagai komunitas moral tunggal.

Tokoh berpengaruh mencakup Immanuel Kant, yang mengusulkan perdamaian abadi melalui hukum publik antarnegara; Woodrow Wilson, yang mempromosikan sistem internasional pasca-Perang Dunia I melalui Liga Bangsa-Bangsa; serta pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa selepas Perang Dunia II sebagai kerangka kerja utama internasionalisme.

Praktiknya meliputi pembentukan hukum internasional, kerja sama multilateral, perdagangan bebas, bantuan kemanusiaan, dan kerja sama iklim. Organisasi utama yang mendukung kerangka ini antara lain Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), World Trade Organization (WTO), International Labour Organization (ILO), dan International Criminal Court (ICC).

Kritik terhadap internasionalisme mencakup argumen bahwa hal tersebut dapat mengorbankan kedaulatan nasional atau memperluas dominasi kekuatan besar; ada juga kekhawatiran terkait homogenisasi budaya, dampak ekonomi globalisasi, dan tantangan implementasi di negara berkembang.

Dalam era modern, isu perubahan iklim, migrasi, dan keamanan siber memperkaya diskursus internasionalisme dengan menekankan perlunya kerja sama lintas batas.