aksesibiliti

Aksesibiliti adalah kemampuan suatu produk, layanan, lingkungan, atau sistem untuk dapat digunakan dengan mudah oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki beragam kemampuan fisik, sensorik, kognitif, atau neurologis. Tujuan utamanya adalah mengurangi hambatan dan meningkatkan partisipasi dalam aktivitas sehari-hari, pekerjaan, pendidikan, dan layanan publik.

Aksesibiliti mencakup beberapa domain, antara lain akses digital (website, aplikasi, konten multimedia), akses fisik (gedung, transportasi, ruang publik), serta akses sosial dan layanan (informasi, komunikasi, dukungan layanan). Pendekatannya sering berasaskan desain inklusif dan desain universal, sehingga manfaatnya lebih luas bagi semua pengguna, tidak hanya bagi kelompok penyandang disabilitas.

Prinsip utama aksesibiliti sering diringkas dengan akronim POUR: perceivable (informasi dan antarmuka dapat dilihat atau didengar), operable (antarmuka bisa dinavigasi dan dioperasikan), understandable (informasi dan tindakan bisa dimengerti), robust (teknologi pendukung dapat memproses konten dengan reliably). Prinsip ini menjadi landasan standar dan evaluasi.

Standar dan pedoman yang umum diadopsi meliputi WCAG (Web Content Accessibility Guidelines) untuk konten digital, serta ISO 9241 dan EN 301 549 untuk antarmuka dan layanan yang lebih luas. Praktiknya meliputi pembuatan teks alternatif untuk gambar, caption dan transkrip video, navigasi keyboard yang lengkap, kontras warna yang cukup, serta penggunaan elemen semantik dan peran ARIA untuk konten dinamis. Pada lingkungan fisik, contoh penerapannya meliputi ramp, lift, tombol akses yang mudah dijangkau, papan petunjuk dengan tulisan jelas dan Braille, serta papan petunjuk warna kontras tinggi. Pengukuran biasanya melibatkan audit aksesibilitas, uji kompatibilitas dengan teknologi bantu, dan partisipasi pengguna penyandang disabilitas.