Trichromasi

Trichromasi adalah kemampuan warna yang bergantung pada tiga jenis kerucut fotoreseptor di retina yang sensitif terhadap panjang gelombang berbeda. Pada manusia, kerucut S, M, dan L merespons panjang gelombang pendek (biru), sedang (hijau), dan panjang (merah). Kombinasi sinyal ketiganya memungkinkan persepsi warna melalui proses neural di otak.

Setiap kerucut memiliki pigmen opsin dengan puncak respons sekitar 420–440 nm untuk S, 534–545 nm untuk M, dan 564–580 nm untuk L. Informasi dari kerucut diproses melalui jalur warna dan mekanisme lawan warna, membentuk ruang warna trichromatik yang meliputi warna-warna yang terlihat dan perbedaan kecerahan.

Secara genetis, kerucut S dihasilkan oleh gen OPN1SW pada kromosom 7, sementara kerucut M dan L ditentukan oleh gen OPN1MW dan OPN1LW yang berbaris pada kromosom X. Variasi pada gen ini dapat menyebabkan buta warna merah-hijau, dan karena lokusnya pada X, kelainan tersebut lebih sering terlihat pada pria; wanita pembawa bisa menunjukkan variasi tertentu.

Tidak semua spesies memiliki tiga tipe kerucut. Banyak mamalia adalah dikromatik, sementara burung, beberapa ikan, dan amfibi dapat memiliki tetrachromasi atau lebih banyak jenis kerucut, meningkatkan diskriminasi warna secara lebih halus.

Secara klinis, kehilangan diskriminasi warna umum meliputi protanopia dan deutanopia. Uji warna seperti tes Ishihara digunakan untuk menilai kemampuan trichromatik dan mendeteksi defisiensi warna. Pemahaman trichromasi mendasari studi persepsi warna, desain antarmuka, dan pemetaan ruang warna.