Poligamia

Poligamia, atau poligami, merujuk pada praktik memiliki lebih dari satu pasangan suami-istri secara bersamaan. Secara umum dibagi menjadi dua bentuk utama: poligini, di mana seorang laki-laki memiliki beberapa istri; dan poliandri, di mana seorang perempuan memiliki beberapa suami. Dalam praktiknya, poligini jauh lebih umum ada secara historis maupun saat ini daripada poliandri.

Di berbagai budaya dan sejarah, poligami telah memenuhi berbagai fungsi sosial, ekonomi, atau politik, seperti membentuk aliansi, memperluas garis keturunan, atau meningkatkan tenaga kerja. Poligami telah ada di banyak bagian Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan, serta di antara suku adat di berbagai wilayah. Pengakuan hukum atas poligami bervariasi: banyak negara melarangnya dan menganggapnya sebagai praktik nikah ganda; negara lain mengaturnya melalui hukum adat atau hukum agama, sering memungkinkan poligini dengan syarat-syarat seperti persetujuan, dukungan finansial, dan perlakuan adil terhadap semua istri. Di beberapa negara Muslim mayoritas, poligini diizinkan dengan aturan tertentu; di sebagian besar negara Barat, poligami adalah ilegal.

Aspek keagamaan dan budaya telah membentuk praktik poligami. Beberapa tradisi melihatnya sebagai hal yang diperbolehkan atau lazim; tradisi lain lebih mendorong monogami sebagai ideal. Kritik terhadap poligami menyoroti potensi ketidaksetaraan gender, komplikasi warisan dan hak asuh, serta tekanan ekonomi atau emosional pada pasangan dan anak-anak. Pendukungnya mungkin menekankan pilihan pribadi, pembentukan keluarga, atau norma komunitas.

Hari ini, poligami menjadi subjek diskusi hukum, antropologi, dan hak asasi manusia, dengan komunitas berbeda menyeimbangkan tradisi, reformasi, dan perlindungan bagi peserta, termasuk perempuan dan anak-anak.