Penomoran

Penomoran adalah sistem memberi nomor pada item dalam suatu urutan untuk menunjukkan urutan, posisi, atau klasifikasi. Fungsi utama penomoran adalah memudahkan identifikasi, referensi silang, dan organisasi informasi dalam dokumen, data, maupun aset fisik maupun digital.

Berbagai konteks menggunakan penomoran: publikasi dan penerbitan (penomoran bab, subbab, halaman), administrasi (dokumen, surat, formulir), katalog dan inventori (barang, bagian), serta set data dan perangkat lunak (versi, entry ID). Dalam dokumen hukum dan peraturan, pasal, ayat, dan bagian sering diberi nomor untuk memisahkan bagian secara tegas.

Jenis penomoran meliputi penomoran sekuensial sederhana (1, 2, 3), penomoran hierarkis maupun berlapis (1.1, 1.2, 2.1), serta penomoran desimal yang lebih kompleks. Romawi dapat dipakai untuk outline atau bagian awal dokumen, sedangkan kombinasi huruf dan angka sering dipakai pada daftar atau kode referensi. Penomoran halaman biasanya menggunakan angka Arab, dengan Romawi untuk bagian pendahuluan pada beberapa gaya publikasi.

Praktik terbaik menekankan konsistensi, keterbacaan, dan kepatuhan terhadap panduan gaya yang relevan. Perlu dipertimbangkan adaptasi lokal seperti aturan penulisan angka menurut PUEBI dan standar organisasi. Sistem penomoran yang jelas mempermudah navigasi, validasi data, dan audit dokumen.