Home

mispersepsi

Mispersepsi adalah keadaan di mana persepsi seseorang terhadap rangsangan indera atau informasi tidak sesuai dengan kenyataan fisiknya. Peristiwa mispersepsi dapat menghasilkan interpretasi terhadap objek, situasi, atau kejadian yang keliru. Mispersepsi berbeda dengan halusinasi atau ingatan palsu, meskipun keduanya dapat saling terkait dalam konteks tertentu.

Mekanismenya berasal dari interaksi antara input sensorik (proses bottom-up) dan proses atasan (top-down), yaitu harapan, pengetahuan

Contoh umum meliputi ilusi optik (di mana ukuran, jarak, atau arah tampak berbeda dari kenyataannya), salah menafsirkan

Pentingnya mispersepsi adalah relevan bagi psikologi, pendidikan, media, keselamatan publik, dan komunikasi antarbudaya. Upaya untuk menguranginya

sebelumnya,
perhatian,
emosi,
dan
konteks.
Faktor-faktor
kognitif
seperti
bias
konfirmasi,
ambiguitas,
dan
atribusi
penyebab
juga
dapat
memperkuat
mispersepsi.
Perilaku
perseptual
sering
dipengaruhi
oleh
bias
sehingga
dua
orang
bisa
menafsirkan
rangsangan
yang
sama
dengan
cara
berbeda.
ekspresi
wajah,
atau
salah
dengar
kata
ketika
mendengarkan
pembicaraan.
Dalam
konteks
sosial,
mispersepsi
bisa
berupa
salah
tafsir
niat
orang
lain,
kesalahpahaman
informasi,
atau
stereotip
yang
membatasi
interpretasi.
meliputi
verifikasi
fakta,
mencari
sudut
pandang
alternatif,
meminta
klarifikasi,
menggunakan
data
objektif,
serta
meningkatkan
literasi
informasi
dan
keterampilan
berpikir
kritis.