kebiasihan

Kebiasihan adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk pada keadaan atau sifat adanya bias—yaitu kecenderungan untuk menilai, memilih, atau merespons secara tidak netral karena preferensi tertentu. Istilah ini dibentuk dengan awalan ke- dan akhiran -an dari kata dasar bias, dan sering dipakai dalam diskursus akademik untuk membahas bias dalam penilaian, interpretasi, atau perilaku.

Etimologi secara umum menunjukkan bahwa kebiasihan berasal dari kata bias yang diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, dengan pembentukan morfologis yang menegaskan keadaan sebagai sebuah sifat abstrak. Penggunaan kebiasihan meluas ke berbagai domain, termasuk psikologi kognitif, media komunikasi, penelitian ilmiah, kebijakan publik, dan hubungan interpersonal.

Penggunaan utama kebiasihan adalah untuk membahas adanya kecenderungan evaluatif atau prasangka yang mempengaruhi cara seseorang atau kelompok melihat fakta, mengambil keputusan, atau menyajikan informasi. Contoh: kebiasihan media mengacu pada pola penyajian berita yang cenderung mendukung sudut pandang tertentu; kebiasihan ilmiah mengacu pada interpretasi data yang dipengaruhi preferensi peneliti.

Perbedaan utama dengan kebiasaan adalah fokus maknanya. Kebiasihan menekankan sifat evaluatif atau prejudge, sedangkan kebiasaan (habit) merujuk pada pola tindakan rutin. Sinonim atau istilah terkait meliputi kecenderungan, prasangka, bias, dan preferensi. Dalam kajian metodologis, kebiasihan sering ditelusuri melalui analisis konten, survei, atau eksperimen untuk memahami dampaknya terhadap objektivitas dan keputusan.

Lihat juga prasangka, kecenderungan, bias kognitif, kebijakan publik.