Seismometri

Seismometri adalah ilmu dan peralatan untuk mengukur gerak tanah akibat gelombang seismik yang berasal dari gempa, letupan, atau aktivitas bawah tanah. Alat utamanya adalah seismometer, sensor yang merekam gerak tanah dalam bentuk sinyal elektrik, biasanya sebagai percepatan, kecepatan, atau perpindahan.

Prinsip kerja seismometer bersifat inersial: massa yang terpasang pada pegas tetap cenderung diam saat tanah bergerak, sehingga terjadi gerak relatif antara massa dan rangka alat. Sensor mengubah gerakan relatif itu menjadi sinyal elektrik yang bisa dianalisis.

Seismometer modern sering memiliki tiga sumbu dan dapat berupa broadband, short-period, atau strong-motion. Penempatan bisa di permukaan, dalam sumur, atau fasilitas bawah tanah. Banyak stasiun dilengkapi dengan perekaman digital dan data loggers untuk penyimpanan dan transmisi data.

Data seismometri digunakan untuk penelitian sifat bumi, pemetaan gelombang seismik, penentuan lokasi gempa, estimasi magnitudo, serta studi struktur bumi melalui tomografi seismik. Jaringan global seperti IRIS dan ISC menyediakan data bagi komunitas ilmiah dan pengelola bencana, serta pemantauan aktivitas geologi lainnya.

Sejarah modern seismometri dimulai pada akhir abad ke-19 dengan karya milik Milne dan rekan-rekannya; kemajuan elektronik dan komputasi pada abad ke-20 memperluas kemampuan sensor, analisis, dan integrasi data seismik ke dalam praktik ilmiah dan teknik.