Home

retakan

Retakan adalah kondisi ketika sebuah bahan atau massa terpecah menjadi celah-celah atau garis-garis terputus karena adanya tegangan, perubahan suhu, atau proses lain yang menyebabkan deformasi. Secara umum retakan dapat bersifat mikro atau makro, dan bisa bersifat non-structural maupun berpotensi mempengaruhi kestabilan struktur jika melibatkan bahan bangunan atau batuan.

Dalam konteks geologi, retakan merujuk pada patahan atau fraktur dalam batuan. Retakan ini terjadi karena tegangan

Dalam bidang teknik sipil dan material, retakan sering muncul pada beton, batu bata, atau material konstruksi

Penanganan retakan meliputi identifikasi penyebab, evaluasi dampak struktural, serta perbaikan yang tepat. Perbaikan non-struktural dapat berupa

tektonik,
pendinginan,
pengeringan,
atau
pelapukan
kimia
dan
fisik.
Jenisnya
mencakup
joints
(retakan
planar
tanpa
perpindahan
signifikan),
fractures
(retakan
dengan
sedikit
perpindahan),
maupun
kombinasi
yang
berujung
pada
pembentukan
sesar.
Retakan
memengaruhi
aliran
air
tanah,
sifat
permeabilitas
batuan,
serta
bentuk
lanskap
geologi.
lainnya
akibat
shrinkage,
tegangan
termal,
korosi
tulangan,
beban
berlebih,
relaksasi
material,
atau
pergerakan
fondasi.
Retakan
dapat
bersifat
tidak
mempersoalkan
kekuatan
jika
sangat
halus,
tetapi
retakan
lebar
atau
berkelanjutan
bisa
mengurangi
kekuatan
struktural,
menimbulkan
kebocoran
air,
atau
menampung
kotoran.
sealant
atau
injeksi
polimer
untuk
mencegah
infiltrasi
air,
sedangkan
perbaikan
struktural
dapat
melibatkan
injeksi
epoksi,
grout,
atau
penguatan
elemen
struktural.
Pencegahan
mencakup
desain
yang
memadai,
perawatan
rutin,
pengendalian
kelembapan,
dan
manajemen
beban
serta
penyusutan
material.