Home

preposisi

Preposisi, dalam tata bahasa Indonesia, adalah kata depan yang menghubungkan unsur nomina atau frasa nominal dengan unsur lain dalam kalimat. Frasa yang dibentuk oleh preposisi dan nomina disebut frasa preposisional. Preposisi tidak berdiri sebagai predikat utama; fungsinya adalah menunjukkan hubungan semantik antara elemen, seperti lokasi, arah, waktu, alat, tujuan, atau hubungan kepemilikan.

Contoh preposisi yang umum meliputi di, pada, di atas, di dalam, ke, dari, ke dalam, dengan, tanpa,

Secara sintaksis, frasa preposisional terdiri dari preposisi ditambah kata benda atau frasa nominal. Frasa ini sering

untuk,
kepada,
tentang,
mengenai,
antara.
Contoh-contoh
berikut
menggambarkan
fungsinya:
Lokasi
atau
posisi
dinyatakan
dengan
di,
pada,
di
atas,
di
dalam:
contoh
di
rumah,
pada
meja,
di
atas
rak,
di
dalam
kotak.
Arah
atau
tujuan
menggunakan
ke,
menuju,
kepada:
contoh
ke
sekolah,
menuju
kantor,
kepada
guru.
Waktu
dinyatakan
dengan
pada,
sejak,
selama,
sebelum,
sesudah:
contoh
pada
pukul
sepuluh,
sejak
pagi,
selama
liburan,
sebelum
makan.
Alat
atau
cara
dengan
dengan,
menggunakan:
contoh
menulis
dengan
pensil.
Hubungan
lain
meliputi
untuk
(tujuan),
tentang
atau
mengenai
(topik),
tanpa
(tanpa
alat),
antara
(hubungan
antarobjek).
berfungsi
sebagai
keterangan
dalam
kalimat,
misalnya
keterangan
tempat,
keterangan
waktu,
atau
keterangan
alat,
dan
dapat
mengubah
makna
kata
kerja
atau
kata
benda
yang
mengikutinya.
Dalam
analisis
kalimat,
preposisi
dan
objeknya
membentuk
satu
unit
semantik
yang
memberikan
konteks
hubungan,
tetapi
jenis
preposisi
dan
pilihan
kata
depan
sering
bergantung
pada
formalitas,
nuansa
makna,
serta
kebiasaan
penggunaan.