pemblokiran

Pemblokiran adalah tindakan mencegah akses terhadap sumber daya tertentu atau mencegah pelaksanaan suatu tindakan terhadap entitas digital, fisik, atau layanan. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pemerintah, otoritas regulasi, penyelenggara jaringan, atau penyedia layanan dengan tujuan mengatur akses, melindungi keamanan publik, melindungi hak kekayaan intelektual, atau menegakkan kebijakan tertentu.

Dalam konteks digital, pemblokiran sering merujuk pada pemblokiran konten atau layanan. Pemblokiran konten dapat mencakup situs web, aplikasi, atau materi yang dianggap melanggar hukum, berbahaya, atau melanggar kebijakan platform. Pemblokiran juga dapat berupa blokir alamat IP, domain, atau geoblocking yang membatasi akses dari wilayah tertentu. Selain itu, pemblokiran bisa berupa pembatasan pada akun, fitur, atau layanan dalam suatu platform atau aplikasi.

Metode pemblokiran beragam, mulai dari tingkat jaringan seperti DNS blokir, IP blokir, atau pemblokiran port, hingga filter konten dan inspeksi paket dalam jaringan (DPI). Dalam beberapa kasus, pemblokiran juga diterapkan melalui penegakan hukum, peraturan konten, atau kebijakan internal penyedia layanan. Efektivitasnya bervariasi dan sering menimbulkan tantangan teknis serta pertimbangan hak asasi dan kebebasan informasi.

Dampak pemblokiran meliputi perlindungan terhadap keamanan, penegakan hukum, serta perlindungan hak kekayaan intelektual, tetapi juga dapat menimbulkan risiko penyalahgunaan, dampak pada akses informasi, dan peluang terhadap upaya menghindari pembatasan. Transparansi, akuntabilitas, dan evaluasi berkala biasanya menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pemblokiran.