berperasa

Berperasa adalah bentuk kata kerja dalam bahasa Indonesia yang secara harfiah berarti memiliki perasaan atau bersifat emosional. Istilah ini dibentuk dengan awalan ber- yang menyiratkan keadaan, ditopang oleh akar rasa yang terkait dengan perasaan batin. Secara umum, berperasa dipahami sebagai keadaan seseorang yang mampu atau cenderung merasakan secara mendalam.

Dalam bahasa Indonesia modern, bentuk yang lebih lazim dan luas digunakan adalah berperasaan. Berperasa cenderung muncul dalam teks kuno, sastra klasik, atau sebagai variasi dialek; di ranah bahasa sehari-hari, penggunaan bentuk itu jarang ditemui. Penggunaannya sering dianggap lebih arkais dan bisa terdengar khas gaya bahasa tertentu, misalnya dalam puisi atau narasi historis.

Nuansa maknanya mirip berperasaan, yaitu sensitif terhadap emosi sendiri maupun orang lain, namun berperasa bisa memberi nuansa yang lebih dramatis atau retoris dalam konteks tertentu. Karena jarang dipakai dalam percakapan modern, pemakaian berperasa sering dipakai untuk tujuan gaya bahasa, citra tekstual, atau untuk menegaskan konteks historis. Secara praktis, penutur umum lebih sering mengganti dengan berperasaan untuk menjaga kelancarannya.

Lainnya, kata-kata terkait seperti rasa, perasaan, sensitif, dan empatik dapat membantu memahami konsep berkaitan dengan berperasa. Dalam penelitian bahasa atau kajian stilistik, berperasa dianggap sebagai varian leksikal yang menunjukkan kekhasan dialek atau era sastra tertentu.