Termoreaktif

Termoreaktif, atau thermo-reaktif, adalah sifat materi atau sistem yang menunjukkan perubahan terukur sebagai respons terhadap variasi suhu. Perubahan ini dapat bersifat fisik (warna, fase, volume), kimia (laju reaksi, keseimbangan ikatan), atau mekanik (kekakuan, bentuk). Perilaku termoreaktif bisa reversibel, artinya dapat kembali ke keadaan semula setelah suhu stabil, atau irreversible, artinya perubahan tetap terjadi. Istilah ini banyak dipakai dalam ilmu material, kimia, dan rekayasa terapan.

Mekanisme termoreaktif mencakup termokromisme (perubahan warna karena perubahan struktur molekul atau fasa kristal), transisi fase (padat–cair, gel–sol, atau transisi kaca), serta perubahan konformasi molekul atau ikatan silang pada jaringan polimer akibat suhu. Banyak polimer dan hidrogel termoreaktif bekerja melalui suhu transisi seperti LCST atau UCST; saat suhu melewati ambang transisi, sifat geometri atau interaksi inter-molekuler berubah, misalnya penyusutan, pelepasan pelarut, atau peningkatan kekakuan.

Contoh umum meliputi pigmen termokromik yang berubah warna seiring kenaikan suhu, polimer memori bentuk yang kembali ke bentuk asli saat dipanaskan, hidrogel berbasis PNIPAM yang menyusut pada suhu di atas sekitar 32°C, dan elastomer kristal cair untuk aktuasi suhu.

Aplikasi termoreaktif luas, antara lain tekstil pintar, sensor dan aktuator pada robot lunak, pelapis yang responsif terhadap suhu, pengantaran obat yang dipicu panas, serta kemasan yang menampilkan indikator suhu untuk mencegah kerusakan produk.

Lihat juga: termokromisme, material pintar, hidrogel, PNIPAM, polimer memori bentuk.