Paradoksi

Paradoks, juga dikenal sebagai paradoksi, adalah pernyataan, situasi, atau rangkaian klaim yang tampaknya bertentangan dengan logika, akal sehat, atau pengalaman umum. Paradoks sering muncul ketika definisi, konteks, atau asumsi yang digunakan menimbulkan kesimpulan yang saling bertentangan atau tidak konsisten, meskipun unsur-unsurnya bisa masuk akal jika dilihat secara terpisah.

Kata paradoks berasal dari bahasa Yunani paradoxos, yang berarti “menentang pendapat umum” atau “tak terduga.” Dalam filsafat, matematika, ilmu komputer, fisika, dan sastra, paradoks dipakai untuk menguji batas logika, bahasa, dan teori, serta untuk menyoroti kekurangan definisi atau konsep yang digunakan.

Contoh terkenal meliputi paradoks Liar, yaitu pernyataan yang jika benar mengimplikasikan kebohongan diri sendiri; paradoks Russell tentang himpunan yang tidak beranggotakan dirinya sendiri; dan paradoks Zeno tentang gerak, seperti Achilles versus kura-kura. Ada juga paradoks kembar dalam teori relativitas, yang menimbulkan pertanyaan tentang masa lalu dan masa kini dalam kerangka kecepatan relatif.

Peran paradoks dalam pemikiran adalah untuk memicu analisis konseptual, memeriksa keandalan definisi, dan menguji kerangka logika. Banyak paradoks telah merangsang pengembangan logika formal, teori himpunan, atau interpretasi teori fisika, meskipun tidak semua paradoks memiliki “solusi” tunggal. Beberapa tetap berfungsi sebagai teka-teki konseptual, sementara lainnya mendorong kemajuan teoretis melalui revisi asumsi.