Dipausekan

Dipausekan adalah bentuk pasif dari kata kerja "pause" dalam bahasa Indonesia, yang digunakan untuk menyatakan bahwa suatu proses, aktivitas, layanan, atau acara telah berhenti sementara karena tindakan pihak luar atau mekanisme sistem. Keadaan ini menandakan bahwa penghentian itu dibuat oleh otoritas terkait atau oleh fitur teknis, bukan karena kehendak subjek secara mandiri.

Secara etimologis, dipausekan terbentuk melalui awalan di- (menandakan bentuk pasif) dan sufiks -kan (yang sering dipakai untuk menunjukkan tindakan membuat atau menyebabkan sesuatu). Dalam penggunaannya, dipausekan mengisyaratkan keadaan yang telah diubah menjadi berhenti untuk sementara waktu.

Penggunaan istilah ini muncul terutama dalam konteks teknis, operasional, media, pemerintahan, dan manajemen proyek. Contoh kalimat umum meliputi: "Proyek dipausekan sementara karena kendala pendanaan," "Layanan dipausekan saat pemeliharaan rutin," dan "Siaran dipausekan karena gangguan teknis." Istilah ini juga dipakai untuk menjelaskan bahwa suatu proses verifikasi atau layanan telah dihentikan sementara oleh pihak berwenang atau sistem otomatis.

Catatan bahasa: Dipausekan menekankan bahwa penghentian dilakukan oleh pihak lain atau oleh mekanisme eksternal, bukan karena keputusan subjek sendiri. Dalam bahasa baku, sinonim seperti "ditunda" atau "dihentikan sementara" lebih umum, sementara dipausekan cenderung dipakai dalam konteks formal atau teknis yang mengadopsi kata serapan dari bahasa Inggris.

Contoh penggunaan dalam kalimat:

Proyek pembangunan dipausekan sementara.

Sistem pembayaran dipausekan akibat pembaruan perangkat lunak.

Program televisi dipausekan untuk berita penting.