Ketamiinia

Ketamiinia adalah senyawa anestesi dissosiatif sintetis yang dikenal juga sebagai ketamina. Senyawa ini terutama berfungsi sebagai antagonis reseptor NMDA pada sistem saraf pusat, sehingga menghasilkan keadaan dissosiatif, analgesi, amnesia sebagian, dan sedasi dengan onset yang cepat. Ketamina memiliki dua enantiomer utama, S-ketamin (esketamin) dan R-ketamin; esketamin telah digunakan sebagai terapi antidepresan pada beberapa kondisi depresi berat yang resisten terhadap pengobatan di berbagai negara.

Penggunaan medis utama meliputi anestesi umum pada manusia dan hewan, analgesia perioperatif, serta sedasi prosedural. Esketamin juga telah disetujui di beberapa wilayah sebagai pengobatan untuk depresi berat yang tidak merespon terapi konvensional, biasanya diberikan di fasilitas medis dengan pemantauan ketat. Karena sifatnya yang non-hipnotik penuh, ketamin sering dipakai pada layanan kedaruratan, bedah gigi, dan perawatan nyeri.

Efek samping dan risiko utama meliputi disosiasi, halusinasi, kebingungan, peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, mual, dan muntah. Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan gangguan saluran kemih kronis, gangguan kognitif, toleransi, serta potensi penyalahgunaan dan kecanduan. Ketamin juga berinteraksi dengan alkohol dan depresan sistem saraf pusat lain, meningkatkan risiko efek depresan napas dan sedasi berlebih.

Regulasi terhadap ketamiinia bervariasi, namun secara umum dianggap zat terkendali di banyak negara karena potensi penyalahgunaannya. Penggunaan klinis biasanya dilakukan dengan resep dan pengawasan ketat, sementara penyalahgunaan di luar fasilitas medis dapat menimbulkan risiko hukum dan kesehatan. Sejarahnya, ketamiinia pertama kali disintesis pada awal 1960-an dan sejak itu telah menjadi obat anestesi luas pada manusia dan hewan.