bijaksana

Bijaksana adalah kata sifat dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan kualitas penilaian yang matang, kebijaksanaan, dan kehati-hatian dalam bertindak. Seseorang yang bijaksana cenderung mempertimbangkan dampak jangka panjang, menimbang berbagai sudut pandang, serta menahan diri dari keputusan yang didorong emosi semata. Dalam konteks kebijakan publik, organisasi, maupun hubungan pribadi, perilaku bijaksana sering dihubungkan dengan keseimbangan antara kepentingan individu dan kesejahteraan umum.

Secara etimologis, bijaksana berasal dari kata bijak, yang berarti pintar, berpengetahuan, atau cerdas, dengan sufiks -sana yang membentuk kualitas atau keadaan. Kata ini menekankan kebijaksanaan praktis, yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan pada situasi nyata.

Penggunaan kata ini umum dalam bahasa tulis dan lisan yang formal. Frasa umum meliputi bersikap bijaksana, bertindak bijaksana, atau menilai secara bijaksana. Sinonimnya antara lain bijak, arif; lawan katanya meliputi bodoh, gegabah, ceroboh. Dalam budaya Indonesia, bijaksana sering dikaitkan dengan figur pemimpin atau orang tua yang dianggap mampu mengelola konflik tanpa mengorbankan nilai kemanusiaan.

Nilai kebijaksanaan sering dibahas dalam etika, filsafat, dan kepemimpinan. Perbedaan antara bijaksana dan sekadar pintar terletak pada fokus pada dampak, empati, dan pertimbangan moral.