Home

Daseinkeberadaan

Daseinkeberadaan adalah istilah yang muncul dalam wacana filsafat Indonesia untuk merujuk pada konsep keberadaan manusia yang dihubungkan secara khusus dengan pemikiran Martin Heidegger. Secara etimologis, gabungan kata ini menggabungkan Dasein—konsep Heidegger yang merujuk pada “being there” atau keberadaan manusia yang konkret dalam dunia—dan keberadaan (keberadaan secara umum) dalam bahasa Indonesia. Istilah ini tidak terdapat dalam karya asli Heidegger, melainkan merupakan neologisme yang dipakai para sarjana untuk membahas bagaimana eksistensi manusia dipahami secara terikat pada situasi duniawi yang spesifik.

Daseinkeberadaan berfokus pada cara eksistensi manusia terbentuk melaluiBeing-in-the-world (keberadaan dalam dunia), keterkaitan dengan waktu, dan kedalaman

Penerimaan dan penggunaannya bervariasi; sebagian penulis melihatnya sebagai alat konseptual yang membantu menjelaskan keberadaan manusia dalam

pengalaman
seperti
Sorge
(perhatian/kuasa
merawatan),
Geworfenheit
(terlempar
ke
dalam
keadaan
eksistensial),
serta
upaya
hidup
secara
otentik.
Dalam
literatur
Indonesia,
konsep
ini
sering
dipakai
untuk
menjembatani
pemikiran
eksistensial
Barat
dengan
konteks
budaya,
sosial,
dan
historis
lokal,
misalnya
dalam
pembahasan
identitas,
tradisi,
modernitas,
dan
hubungan
sosial.
Penekanan
pada
ketakterpisahan
antara
subjek
dan
lingkungan
memungkinkan
analisis
bagaimana
individu
berperan
aktif
dalam
membentuk
makna
hidupnya.
konteks
lokal,
sedangkan
yang
lain
menganggapnya
sebagai
interpretasi
teoretis
yang
perlu
dibarengi
dengan
kehati-hatian
terhadap
perbedaan
konteks
budaya.
See
also:
Dasein,
keberadaan,
Heidegger.